SKIMA go Makasar

di beritahukan kepada segenap keluarga besar

SMK 3 KIMIA MADIUN dimana saja di santereo Indonesia

mohon dukungan dan partisipasinya, tanggal 24-28 Juni 2008 adek-adek mengikuti lomba kreatifitas di Makasar. bagi alumni yang berdomisili di Makasar ataupun dimana saja, semoga bisa ikut membimbing adek-adek dan juga memberikan motivasi buat kemenangan dan kemajuan SKIMA.

Sebuah talenta jika terpendam apalah gunanya…

Mari kita dukung dan bimbing, motivasi skima-ters adalah semangat buat SMK 3 KIMIA untuk meraih kemenangan dan mengukir sejarah dimasa mendatang.

ayo bersatu, bahu membahu membangun rumah kita yang telah mendidik, mencerahkan hidup kita, membekali ilmu dan pelajaran dan menciptakan kita sebagai manusia-manusia kimia…

hidup  SKIMA-ters…maju terus pantang mundur….

Pemanfaatan “Sludge” Industri Pangan sebagai

Peningkatan kegiatan perekonomian terutama sektor industri senantiasa menimbulkan dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif tersebut antara lain adalah meningkatnya kesempatan kerja, tingkat ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat, serta pertumbuhan ekonomi secara nasional. Sedangkan dampak negatif adalah menurun-nya kualitas lingkungan yang disebabkan oleh penanganan limbah yang tidak tepat.

Pada dasarnya limbah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam dan atau belum mepunyai nilai ekonomi bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang negatif. Menurut sumber-nya limbah dapat dibagai menjadi tiga yaitu : (a) limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari perumahan, perdagangan, dan rekreasi; (b) limbah industri; dan (c) limbah rembesan dan limpasan air hujan. Sesuai dengan sumbernya maka limbah mempunyai komposisi yang sangat bervariasi bergantung kepada bahan dan proses yang dialami-nya (Sugiharto, 1987). Baca lebih lanjut

METODE PENGOLAHAN AIR

Air sangat penting dalam kehidupan manusia, senyawa ionik ini sangat vital eksistensinya dalam berbagai kegunanaan termasuk dunia industri. Kebutuhan akan air yang berkualitas sangat penting akan tetapi kuantitasnya yang memadaipun juga tidak kalah pentingnya. Ini menuntut sinergi teknologi yang compatible untuk menangani permasalahan air yang kian hari kualitas dan kuantitasnya menurun.

Air tidak bisa dilepaskan fungsinya dari dinamika industri karena hampir di semua industri pasti menggunakan air dalam proses produksinya. Di dalam industri air sangat banyak fungsinya tergantung dari jenis industri dan produk yang dihasilkan. Pada umumnya industri – industri menggunakan air untuk berbagai keperluan seperti pelarut bahan kimia, mengencerkan bahan, umpan boiler, Colling Tower/ Chiller water, pembersihan area produksi, campuran produk, sebagai penunjang dalam fungsi kerja alat – alat produksi dan keperluan uji kualitas hasil produk olahan, untuk pemadam kebakaran dan sebagainya. Baca lebih lanjut

Bioremoval Logam Berat Dengan Menggunakan Microorganisme:

Tulisan ini memberikan kajian luas menyangkut bioremoval yang melibatkan berbagai jenis mikroorganisme. Bioremoval didefinisikan sebagai terakumulasi dan terkonsentrasinya zat polusi (pollutant) dari suatu cairan oleh material biologi, selanjutnya melalui proses rekoveri material ini dapat dibuang dan ramah terhadap lingkungan. Berbagai jenis mikroorganisme yang kapasitasnya sebagai material biologi diketahui dapat mengakumulasi logam berat dalam jumlah besar. Phenomena ini dapat digunakan sebagai dasar pengembangan proses bioremoval sehingga berpotensial dan layak secara ekonomis diaplikasikan pada teknologi removal dan proses rekoveri ion logam berat dari suatu cairan tercemar. Pemilihan yang terbaik dari beberapa variable dan parameter fundamental dasar desain dan operasi sangat dibutuhkan untuk mendapatkan aplikasi terbaik bagi proses bioremoval dalam merekoveri logam berat. Dalam hal ini penggunaan proses immobilisasi mikroorganisme sangat layak dan menjanjikan beberapa kelebihan-kelebihan. Teknologi yang melibatkan mikroorganisme dalam mengatasi permasalahan lingkungan masih dalam pengembangan dan masih banyak pekerjaan yang dibutuhkan ke arah itu. Hanya penelitian-penelitian dan kajian-kajian yang berkesinambungan dapat menentukan proses terbaik untuk menjawab permasalahan ion logam berat di lingkungan. Baca lebih lanjut

POTENSI KARBON AKTIF SEBAGAI MEDIA ADSORPSI

Kemajuan di bidang industri di masa sekarang ini mengakibatkan banyaknya aktivitas manusia yang menyebabkan tekanan di sekitarnya meningkat. Pertambahan jumlah industri dan penduduk membawa akibat bertambahnya beban pencemaran yang disebabkan oleh pembuangan limbah industri dan domestik.

Pencemaran logam berat merupakan suatu proses yang erat hubungannya dengan penggunaan logam tersebut oleh manusia. Keberadaan logam berat dalam lingkungan berasal dari dua sumber. Pertama dari proses alamiah seperti pelapukan secara kimiawi dan kegiatan geokimiawi serta dari tumbuhan dan hewan yang membusuk. Kedua dari hasil aktivitas manusia terutama hasil limbah industri. Dalam neraca global, sumber yang berasal dari alam sangat sedikit dibandingkan pembuangan limbah akhir di laut. Baca lebih lanjut

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan aspek yang penting dalam aktivitas dunia industri. Relativitas kadar penting tidaknya akan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) ini tergantung pada seberapa besar pengaruhnya terhadap subjek dan objek itu sendiri. K3 menjadi wacana industri abad ini setelah ditemukannya teori – teori yang representative yang mendukung akan improvisasi dalam konteks keselamatan dan manajemen resiko yang muncul dalam kegiatan industri yang lebih luas.

Meninjau kembali literatur – literatur yang telah dikenal dan diterapkan mengenai studi kasus dalam masalah K3 dimana kesempurnaan metoda dan penerapan yang penuh komitmen dan konsistensi penuh dari semua pihak masih banyak diharapkan. Kendala – kendala makro seperti costibility dan understanding sering kali banyak ditemui dilapangan akan tetapi tidak berarti pula bahwa program K3 tidak berjalan, ini menuntut komitmen dan kesadaran pada masing – masing pihak. Baca lebih lanjut

AIR ; SANITASI DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Air bersih dan sanitasi yang baik merupakan elemen penting yang menunjang kesehatan manusia. Namun sayangnya pemenuhan akan kebutuhan tersebut belum sepenuhnya berjalan dengan baik di beberapa belahan dunia. Menurut temuan terbaru WHO, lebih dari 1,1 milyar orang pada wilayah pedesaan dan perkotaan kini kekurangan akses terhadap air minum dari sumber yang berkembang dan 2,6 milyar orang tidak memiliki akses terhadap sanitasi dasar.

Demikian juga yang dikatakan Municipal Water Services Advisor Environmental Services Program USAID Foort Bustran dalam lokakarya Sanitation Strategic Planning di Jakarta. “Berdasar data tahun 2000, ada 31 persen rumah tangga tanpa fasilitas septic tank, tanpa akses sanitasi sama sekali mencapai 26 persen, menggunakan fasilitas publik 19 persen.Sedangkan yang memiliki septic tank pribadi hanya 23 persen, dan hanya 1 persen yang memiliki jaringan pipa pembuangan yang memenuhi persyaratan. Baca lebih lanjut

SMK AGAR TEKANKAN ENTREPRENEUR; Jangan Sampai Hasilkan ‘Tukang’

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), memiliki prospek bagus untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Sehingga, berkembangnya jumlah SMK baik SMK negeri maupun swasta, layak disambut positif banyak pihak. Hanya saja, orientasi SMK seyogianya diubah, dengan menekankan pula pemberian materi entrepreneur atau kewirausahaan. Sehingga, lulusan SMK nanti jangan sampai hanya menghasilkan ‘tukang’, namun harus juga pintar me-masarkan produknya. Hal ini disampaikan oleh pengusaha, pimpinan Mirota Batik & Kerajinan, Hamzah Hendro Sutikno, kepada KR, Minggu (13/4).

Hamzah HS mengamati, banyak produk karya lulusan SMK cukup bagus dan sebenarnya marketable. Hanya saja, kalau tak dibekali dengan pengetahuan dan wawasan entrepreneur, dikhawatirkan lulusan SMK itu masih berorientasi menjadi tukang atau pegawai, dengan mencari kerja. “Padahal, dengan modal keterampilan optimal mereka selama sekolah di SMK, mereka bisa menjadi wirausaha, membuka usaha sendiri dengan menciptakan produk kerajinan atau barang-barang fungsional yang sederhana dan murah,” katanya. Sebut saja lulusan STM jurusan listrik, bisa menciptakan radio sederhana, atau pun lulusan SMK jurusan kriya, bisa membuat produk kerajinan dan kemudian dipasarkan. Kalau ini bisa berkembang, bukan hanya menjadi wirausaha, namun justru menampung karyawan yang berarti ikut membantu mengatasi pengangguran.

Dari hasil pengamatan di beberapa pameran produk hasil karya siswa SMK, termasuk yang beberapa kali dipamerkan di Griya KR, terbukti kualitasnya cukup bagus dan banyak diminati masyarakat. Sehingga ketika produk itu sedikit dipoles dan dipasarkan pasti akan laku. Hamzah HS yang pernah mengajar materi kewirausahaan di LPK PAPMI dan sekarang juga diminta memberikan materi pada peserta pendidikan program kerja sama Ciputra Foundation dan UGM, menyatakan mengajarkan cara berdagang bagi siswa SMK sangat bagus.

Karena, saat ini sudah banyak perguruan tinggi memberikan bekal materi kewirausahaan pada lulusannya sebelum diwisuda. “Kalau materi kewirausahaan diberikan sejak SMA lebih bagus lagi, khususnya untuk siswa SMK,” tambahnya. Dengan menjadi wirausaha, sekaligus melatih inovasi dan kreativitas mereka dalam memasuki dunia kerja dan mengatasi persaingan bisnis. (Rsv)-k

Diakses oleh : arifin_pararaja