Rekayasa Konfigurasi Sistem Adsorpsi dan Biocycle untuk Pengolahan Air Limbah Domestik yang Mengandung Detergen.

Mohammad Razif, Tri Widjaja, dan Atiek Moesriati

Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Banyak anggapan bahwa pemakaian tangki septik untuk mengolah limbah domestik dapat mencegah pencemaran lingkungan, padahal air resapan tangki septik masih mengandung cemaran yang berbahaya.  Lumpur dari tangki septik juga harus dikuras secara berkala dan perlu diolah lebih lanjut; dengan demikian teknologi ini tidak menanggulangi pencemaran limbah domestik secara tuntas.  Selain kandungan organik (diukur dengan kebutuhan oksigen hayati, atau biological oxygen demand, BOD) dan padatan tersuspensi (suspended solid, SS) dalam air limbah domestik Indonesia, yang sering menimbulkan masalah ialah tingginya kandungan detergen dari jenis alkil benzena sulfonat (ABS) yang sulit didekomposisi. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan menanggulangi cemaran detergen, bahan organik, dan padatan tersuspensi dari limbah domestik.

Konfigurasi sistem adsorpsi dan biocycle dirancang agar diperoleh sistem pengolah limbah terpadu skala laboratorium yang kompak dan efisien. Hasilnya dapat diaplikasikan di lapangan bagi perumahan yang mempunyai lahan yang terbatas dan bagi perusahaan daerah air minum yang mengolah air sungai yang telah cemar oleh detergen. Hasil penelitian pada tahapan kinerja adsorpsi ialah data dan informasi yang dapat digunakan untuk menggali pengetahuan tentang proses pengolahan detergen dengan adsorpsi. Adapun pada tahapan kinerja biocycle diperoleh hasil optimasi proses hayati menggunakan biocycle yang sesuai untuk kondisi air limbah domestik di Indonesia.

Melalui teknik daur ulang, air limbah domestik telah dapat diolah menjadi air bersih dengan hasil yang cukup baik yang nantinya dapat dikembangkan untuk dimanfaatkan untuk mengatasi kekurangan air bersih yang layak. Penelitian tahap pertama dengan proses batch telah berhasil menghilangkan kandungan detergen dari air limbah dengan efisiensi penghilangan (88-95%). Pada penelitian tahap kedua, limbah domestik telah berhasil diolah menjadi air bersih dengan efisiensi gabungan proses aerobik dan anaerobik (92.8-98.2%).

Adopted by : @_pararaja from Hibah Bersaing VIII

 

MENGENAL SERAT KAPAS (COTTON FIBRE)…!

Oleh : Arifin_pararaja

 

Serat kapas merupakan serat alam yang banyak dipakai dalam pembuatan pakaian. Karena sifatnya yang nyaman dipakai maka serat kapas menjadi komoditi yang bernilai ekonomis untuk industri pertekstilan. Artikel ini akan memberikan kita pengetahuan tentang seluk beluk kapas.

 

Pertumbuhan Serat

Serat kapas tumbuh menutupi seluruh permukaan biji kapas. Dalam tiap-tiap buah terdapat 20 biji kapas atau lebih. Serat mulai tumbuh pada saat tanaman berbunga dan merupakan pemanjangan sebuah sel tunggal dari epidermis atau selaput luar biji. Sel membesar sampai diameter maksimum dan kemudian sel yang berbentuk silinder tersebut tumbuh yang mencapai panjang maksimum. Pada saat itu serat merupakan sel yang sangat panjang dengan dinding tipis yang menutup protoplesma dan inti. Pada saat yang sama dengan tumbuhnya serat, tumbuh juga serat-serat yang sangat pendek dan kasar yang disebut linter. Lima belas sampai delapan belas hari berikutnya mulai masa pendewasaan serat, dimana dinding sel makin tebal dengan terbentuknya lapisan-lapisan selulosa dibagian dalam dinding yang asli.

Dinding yang asli disebut dinding primer dan dinding yang menebal pada waktu pendewasaan disebut dinding sekunder. Pertumbuhan dinding sekunder tersebut berlangsung terus sampai hari ke 45 sampai hari ke 75 atau satu dua hari sebelum buah terbuka.

Pada waktu serat dewasa, agar sel serat tetap bertahan dalam lapisan epidermis. Serat selama pertumbuhan berbentuk silinder dan diameternya kurang lebih sama di bagian tengah serat, agak membesar dibagian dasar dan mengecil kearah ujungnya. Ketika buah kapas terbuka uap air yang ada di dalam menguap, sehingga serat tidak berbentuk silinder lagi.

Dalam proses pengeringan ini dinding serat mengerut, lumennya menjadi lebih kecil dan lebih pipih dan terbentuk puntiran pada serat yang disebut konvolusi.

Arah puntiran baik arah S maupun arah Z dapat terjadi dalam satu serat. Jumlah putiran berkisan antara 50 sampai 100 per inci bergantung pada jenis, kondisi pertumbuhan dan pengeringan.

 

Morfologi

Memanjang

Bentuk memanjang serat kapas, pipih seperti pita yang terpuntir, ke arah panjang, serat dibagi menjadi tiga bagian ialah :

Dasar

Berbentuk kerucut pendek yang selama pertumbuhan serat tetap tertanam diantara sel-sel epidermis.

Dalam proses Pemisahan serat dari bijinya (ginning), pada umumnya dasar serat ini putus, sehingga jarang sekali ditemukan pada serat kapas yang diperdagangkan.

Badan

Merupakan bagian utama serat kapas, kira-kira  sampai  panjang serat. Bagian ini mempunyai diameter yang sama, dinding yang tebal dan lumen yang sempit.

Ujung

Ujung serat merupakan bagian yang lurus dan mulai mengecil dan pada umumnya kurang dari 1/4 bagian panjang serat.

Bagian ini mempunyai sedikit konvolusi dan tidak mempunyai lumen. Diameter bagian ini lebih kecil dari diameter badan dan berakhir dengan ujung yang runcing.

Melintang

Bentuk penumpang serat kapas sangat bervariasi dari pipih sampai bulat tetapi pada umumnya berbentuk seperti ginjal. Serat kapas dewasa, penumpang lintangnya terdiri dari 6 bagian :

v      Kutikula

Merupakan lapisan terluar yang mengandung lilin, pectin dan protein. Lapisan ini merupakan penutup halus yang tahan air, dan melindungi bagian dalam serat.

v      Dinding Primer

Merupakan dinding sel tipis yang asli, terutama terdiri dari selulosa, tetap juga mengandung pectin, protein dan zat-zat yang mengandung lilin. Dinding ini tertutup oleh zat-zat yang menyusun kutikula. Tebal dinding primer kurang dari 0,5 m. Selulosa dalam dinding primer berbentuk benang-benang yang sangat halus atau ribril. Fibril tersebut tidak terususn sejajar panjang serat tetapi membentuk spiral dengan sudut 650 – 700 mengelilingi sumbu serat.

Spiral tersebut mengelilingi serat dengan arah S maupun Z dan ada juga yang tersusun hampir tegak lurus pada sumbu serat.

v      Lapisan Antara

Merupakan lapisan pertama dari dinding sekunder dan struktur nya sedikit berbeda dengan dinding sekunder maupun dinding primer. 

v      Dinding Sekunder

Merupakan lapisan-lapisan selulosa, yang merupakan bagian utama serat kapas. Dinding sekunder juga merupakan lapisan fibril fibril yang membentuk spiral dengan sudut 200 sampai 300 mengelilingi sumbu serat. Tidak seperti spiral fibril pada dinding primer, spiral fibril pada dinding sekunder arah putaran nya berubah-ubah pada interval yang random sepanjakng serat.

v      Dinding Lumen

Dinding lumen lebih tahan terhadap pereaksi-pereaksi tertentu dibandingkan dengan dinding sekunder.

v      Lumen

Merupakan ruangan kosong didalam serat. Bentuk dan ukurannya bervariasi dari serat ke serat yang lain maupun sepanjang satu serat. Lumen berisi zat-zat padat yang merupakan sisa-sisa protoplasma yang sudah kering, yang komposisinya sebagian besar terdiri dari nitrogen.

 

Dimensi Serat

Panjang

Dimensi serat kapas yang terpenting adalah panjangnya, perbandingan panjang dengan lebar serat kapas pada umuknya bervariasi pada 5000 : 1 sampai 1000 : 1.

Kapas yang lebih panjang cenderung mempunyai diameter lebih halus, lebih lembut dan mempunyai konvolusi yang lebih banyak.

Gambar pandangan membujur dan penumpang melintang serat kapas.

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar penampang serat kapas

Pandangan Membujur Dan Pandangan Melintang Serat Kapas

Panjang serat kapas merupakan karakteristik suatu jenis tanaman kapas tertentu meskipun demikian apabila kondisi pertumbuhannya berbeda, jenis tanaman yang sama akan menghasilkan panjang serat yang berbeda.

 

Diameter

Untuk jenis kapas tertentu diameter asli dari serat kapas yang masih hidup relatif konstan, tetapi tabel dinding sel sanat bervariasi dan hal ini menimbulkan variasi yang besar baik dalam ukuran maupun bentuk karakteristik penumpang lintang serat-serat kapas dalam perdagangan.

Dimensi serat-serat kapas tercantum pada tabel 6 dibawah ini : 

DIMENSI SERAT-SERAT KAPAS

Serat Kapas

Panjang (mm)

Diameter (m) rata-rat

Rata-rata

Maksimum

 

India

Amerika

Mesin

Sea Island

 

 

12 – 20

16 – 30

20 – 32

28 – 36

 

20 – 36

24 – 48

36 – 52

50 – 64

 

14,5 – 22

13,5 – 17

12 – 14,5

11,5 – 13

 

Kedewasaan Serat

Kedewasaan serat kapas dapat dilihat dari tebal tipisnya dinding sel. Sel makin dewasa, dinding sel makin tebal.

Untuk menyatakan kedewasaan serat dapat dipergunakan perbandingan antara tebal dinding dengan diameter serat. Serat dianggap dewasa apabila tebal dinding lebih besar dari lumenya.

Pada satu biji kapas terdapat banyak sekali serat, yang saat tumbuhnya tidak bersamaan sehingga menghasilkan tebal dinding yang tidak sama. Seperlima dari jumlah serat kapas normal adalah serat serat yang belum dewasa. Serat-serat yang belum dewasa adalah yang pertumbuhannya terhenti karena sesuatu sebab, misalnya kondisi pertumbuhan yang jelek, letak buah pada tanaman kapas, dimana buah yang paling atas tumbuh paling akhir, kerusakan karena serangga dan udara dingin, buah yang tidak dapat membuka dan lain-lain. Serat yang belum dewasa kekuatannya rendah apabila jumlahnya terlalu banyak, dalam pengolahan akan menimbulkan jumlah limbah yang besar.

Kapas yang belum dewasa dalam jumlah besar, dalam pengolahan juga akan menimbulkan terjadinya nep, yaitu sejumlah serat kapas yang kuat menjadi satu membentuk bulatan-bulatan kecil yang tidak dapat diuraikan lagi dalam proses pengolahan berikutnya.

Adanya nep menghasilkan benang yang tidak rata dan terjadinya bintik-bintik berwarna muda pada bahan yang telah dicelup.

 

Sifat Fisika

Warna

Warna kapas tidak betul-betul putihi, biasanya sedikit cream, beberapa jenis kapas yang seratnya panjang seperti kapas mesir dan rima, warnanya lebih cream dari pada kapas Upland dan Sea Island. Pigmen yang menimbulkan warna pada kapas belum diketahui dengan pasti. Warna kapas akan main tua setelah penyimpanan selama 2 – 5 tahun. Ada pula kapas-kapas yang berwarna lebih tua, dengan warna-warna dari Caramel, bhakti, sampai beige.

Karena pengaruh cuaca yang lama, debu dan kotoran, akan menyebabkan warna menjadi keabu-abuah. Tumbuhnya jamur pada kapas sebelum pemetikan menyebabkan warna putih kebiru-biruan yang tidak bisa dihilamngkan dalam pemutihan.

Kekuatan

Kekuatan serat kapas terutama dipengaruh oleh kadar selulosa dalam serat, panjang rantai dan orientasinya. Kekuatan serat kapas per bundel rata-rata adalah 96.700 pound per inci2 dengan minimum 70.000 dan maksimum 116.000 pound per inci2. Kekuatan serat bukan kapas pada umumnya menurut pada keadaan basah, tetapi sebaliknya kekuatan serat kapas dalam keadaan basah makin tinggi.

Hal ini dapat dijelaskan bahwa apabila gaya diberikan pada serat kapas kering, distribusi tegangan dalam serat tidak merata karena bentuk serat kapas yang terpuntir dan tak teratur. Dalam keadaan basah serat menggelumbung berbentuk silinder, diikuti dengan kenaikan derajat orientasi, sehingga distribusi tegangan lebih merata dan kekuatan seratnya naik.

Mulur

Mulur saat putus serat kapas termasuk tinggi diantaranya serat-serat selulosa alam, kira-kira dua kali mulur rami.

Diantara serat-serat alam hanya sutera dan wol yang mempunyai mulur lebih tinggi dari kapas. Mulur serat kapas berkisar antara 4 – 13 % bergantung pada jenisnya dengan mulur rata-rata 7 %.

Keliatan (toughnese)

Keliatan adalah ukuran yang menunjukkan kemampuan suatu benda untuk menerima kerja, dan merupakan sifat yang penitng untuk serat-serat selulosa alam, keliatan serat kapas relatif tinggi tetapi dibanding dengan serat-serat selulosa yang diregenerasi, sutera dan wol keliatannya rendah tinggi.  

Kekakuan (stiffness)

Kekakuan dapat didefinisikan sebagai daya tahan terdapat perubahan bentuk, dan untuk tekstil biasanya dinyatakan sebagai perbandingan antara kekuataan saat putus dengan mulur seat putus. Kekuatan dipengaruhi oleh berat molekul, kekuatan rantai selulosa, derajat kristalinitas dan terutama derajat orientasi rantai selulosa.

Moisture regain

Serat kapas mempunyai afinitas yang besar terhadap air, dan air mempunyai pengaruh yang nyata pada sifat-sifat serat. Serat kapas yang sangat kering bersifat kasar, rapuh dan kekuatannya rendah. Moisture regain serat bervariasi dengan perubahan kelembaban relatif atmosfir sekelilingnya. Moisture  regain serat kapas pada kondisi standar berkisar antara 7 – 8,5 %.

Berat jenis (Density)

Berat jenis serat kapas 1,50 sampai 1,56

Indeks bias

Indeks bias serat kapas sejajar sumbu serat 1,58 indeks bias melintang sumbu serat 1,53

Komposisi

Selulosa

Analisa serat kapas menunjukkan bahwa serat terutama tersusun atas selulosa. Selulosa merupakan polimer lindear yang tersusun dari kondensasi molekul-molekul glukosa yang dihubung-hubungkan pada posisi 1 dan 4.

 

 

 

 

 

Derajat polimerisasi selulosa pada kapas kira-kira 10.000 dengan berat molekul kira-kira 1.580.000. Dari rumus tersebut terlihat bahwa selulosa mengandung tiga buah gugusan hidroksil satu primer dan dua sekunder pada tiap-tiap unit glukosa.

Dinding sekunder terdiri dari selulosa murni. Zat-zat lain terdapat pada dinding primer dan sisa-sisa protoplasma didalam lumen. Dinding primer juga mengandung banyak selulosa.

Lilin, pektat-pektat, abu dan sebagian dari zat-zat yang mengandung nitrogen terkandung di dalam dinding tipis tersebut. Pigmen, sisa protein, sisa abu, gula, asam-asam organic dan sebagainya terdapat di dalam lumen.

Lilin tersebut tersebar diseluruh dinding primer sedemikian sehingga serat tahan terhadap pembasahan. Komposisi kimia serat kapas tercantum pada tabel 7 dibawah ini.

KOMPOSISI KIMIA SERAT KAPAS

Konstitusi

% Terhadap berat kering #

 

Selulosa

Protein (% N x 6,25)

Pektat

Lilin

Abu

Pigmen dan zat-zat lain

 

 

94

1,3

1,2

0,6

1,2

1,7

 

 

* Moisture regain serat 8 %

Sumber : American Cotton Handbook Vol. 1. Halaman 60.

Pektat

Diantara zat-zat bukan selulosa yang menyusun serat, pectin merupakan zat yang penting. Berdasarkan analisa, jumlah pectin di perkirakan sekitar 0,6 – 1,2 %. Pektin adalah karbohidrat dengan berat molekul tinggi dan struktur rantainya seperti selulosa. Terdalam garam-garam kalsium an besi yang tidak larut. Selulosa pecah kedalam glukosa, tetapi pectin terurai menjadi galaktosa, pentosa, asam poligalakturonat dan metal alkohol.

 

 

 

 

 

 

Pektin yang larut dalam air

Hampir semua pectin dapat dihilangkan dalam pemesakan kapas dengan larutan natrium hidroksida. Proses penghilangan pectin tidak banyak mempengaruhi kekuatan maupun kerusakan serat kapas.

Zat-zat yang mengandung protein

Diperkirakan bahwa zat-zat protein dalam kapas adalah sisa sisa protoplasma yang tertinggal didalam lumen setelah selnya mati ketika buahnya membuka. Kadar nitrogen di dalam serat kapas kira-kira 0,3 % dan apabila dirubah menjadi protein dengan faktor 6,25 akan memberikan kadar protein 1,875 %.

Pemasakan kapas mengurangi kadar nitrogen menjadi kira-kira 1/10 kadar aslinya. Komposisi maupun sifat-sifat protein dan senyawa-senyawa nitroghen yang lain di dalam serat kapas tidak banyak diketahui. Kemungkinan, sebagian dari nitrogen di dalam serat merupakan zat-zat bukan protein.

Lilin

Zat-zat yang diekstrasi dari kapas mempergunakan kholoroform, karbon tetrakhlorida atau pelarut-pelarut organic yang lain biasanya dinyatakan sebagai lilin. Lilin merupakan lapisan pelindung yang tahan air pada serat-serat kapas mentah.

Lilin mempermudah proses permintaan karena bertindak sebagai pelumas. Tetapi adanya lilin akan rendah. Hal ini ditunjukkan oleh benang yang telah diekstrasi dengan benzene atau pelarut-pelarut lilin yang lain, kekuatannya naik sampai 25%. Kadar lilin punyai gambar pembiasan sinar X sama dengan lilin carnauba dan meleleh pada kira-kira 760C. Lilin seluruhnya terletak pada dinding primer. Apakah lilin tersebut melapisi dinding primer sebelah luar secara mekanik, atau terdapat ikatan kimia dengan pectin, selulosa atau protein pada dinding primer, tidak diketahui.

Abu

Kapas yang dianalisa setelah proses ginning, mempunyai kadar abu kira-kira 2 – 3 %. Kemungkinan karena adanya bagian-bagian daun, kulit buah, dan kotoran-kotoran yang menempel pada serat. Serat kapan mentah yang telah dibersihkan mempunyai kadar abu 1,2 % dari berat keringnya.

Analisa menunjukkan bahwa abu terutama terdiri dari magnesium, kalsium atau kalium karbonat, fosfat, sulfat atau khlorida, dan garam-garam  karbonat merupakan bagian yang terbesar.

Karbonat-karbonat tersebut merupakan sisa logam yang terdapat sebagai garam-garam dari asam pektat dan asam-asam organic seperti meleat dan sitrat. Zat-zat lain yang ada mungkin hanyalah kotoran-kotoran yang menempel secara mekanik.

Pemasakan dan pemutihan mengurangi kadar abu kapas menjadi kurang dari 0.1 %. Abu serat kapas bersifat sakngat alkalis.

 

Sifat-sifat Kimia

Oleh karena kapas sebagian besar tersusun atas selulosa maka sifat-sifat kmia kapas adalah sifat-sifat kimia selulosa.

Serat kapas pada umumnya tahan terhadap kondisi penyimpanan, pengolahan, dan pemakaian yang normal, tetapi beberapa zat pengoksidasi atau penghidrolisa menyebabkan kerusakan dengan akibat penurunan kekuatan. Kerusakan karena oksidasi dengan terbentuknya oksi selulosa biasanya terjadi dalam proses pemutihan yang berlebihan, penyinaran dalam keadaan lembab, atau pemanasan yang lama dalam suhu diatas 1400C.

Asam-asam menyebabkan hidrolisa ikatan-ikatan glukosa, dalam rental selulosa membentuk hidroselulosa. Asam kuat dalam larutan menyebabkan degradasi yang cepat, sedangkan larutan yang encer apabila dibiarkan mongering pada serat akan menyebabkan penurunan kekuatan. Alkali mempunyai sedikit pengaruh pada kapas, kecuali larutan alkali kuat dengan konsentrasi yang tinggi menyebabkan penggelembungan yang besar pada serat, seperti dalam proses mempercerisasi. Dalam proses ini kapas dikerjakan di dalam larutan natrium hidroksida dengan konsentrasi lebih besar dari 18%.

Dalam kondisi ini dinding primer menahan penggelumbungan serat kapas keluar, sehingga lumenya sebagian tertutup. Irisan lintang menjadi lebih bulat, puntirannya berkurang dan serat menjadi lebih berkilau. Hal ini merupakan alasan uitama mengapa dilakukan proses mencerisasi. Disamping itu serat kapas menjadi lebih kuat dan afinitas terhadap zat warna lebih besar.

Pelarut-pelarut yang biasa dipergunakan untuk kapas adalah kupramonium hidroksida dan kuprietilena diamina. Viskositas larutan kapas dalam pelarut-pelarut ini merupakan faktor yang baik untuk memperkirakan kerusakan serat. Kapas mudah diserang oleh jamur dan bakteri, terutama pada keadaan lembab dan pada suhu yang hangat.

Akhir-akhir ini banyak dilakukan modifikasi secara ilmiah mempergunakan zat-zat kimia tertentu untuk memperbaiki sifat-sifat kapas, misalnya stabilitas dimensi, tahan kusut, tahan air, tahan api, tahan jamur, tahan kotoran dan sebagainya.

 

Diolah dari berbagai sumber.

Ancaman Polimer Sintetik Bagi Kesehatan Manusia

Oleh : Sapto Nugroho Hadi

Mahasiswa Program Sarjana Departemen Biokimia IPB

Pernahkah dalam satu hari saja, kita tidak menggunakan bahan-bahan yang terbuat dari polimer sintetik seperti plastik misalnya? Tentu tidak bukan! Polimer sintetik tidak pernah lepas dalam kehidupan kita. Mereka telah menjadi bagian yang erat dan menjadi kebutuhan primer bagi kita. Perlengkapan rumah tangga, perlengkapan sekolah, perangkat komputer, telepon, kabel, mainan anak-anak, pembungkus makanan sampai klep jantung buatan, semuanya tidak lepas dari campur tangan polimer sintetik. Polimer sintetik telah banyak berjasa dan memberi kemudahan bagi kita dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Namun benarkah tidak ada masalah yang ditimbulkannya? Tulisan ini dibuat bukan untuk menakut-nakuti, tetapi memberi sedikit informasi tentang bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh polimer sintetik bagi kesehatan kita. Sehingga kita diharapkan bisa lebih berhati-hati dan lebih selektif dalam pemanfaatan polimer buatan ini. Sebelum menuju pokok permasalahan tentang kemungkinan ancaman bahaya dari polimer sintetik ini, alangkah baiknya jika kita terlebih dahulu mengenal secara singkat tentang polimer. Apa itu polimer dan bagaimana sejarahnya sehingga begitu pesat dikembangkan oleh dunia industri di seluruh belahan bumi.

Definisi dan Jenis Polimer

Hart (1983) dalam bukunya, Organic Chemistry, menyebutkan bahwa polimer (poly = banyak, meros = bagian) adalah molekul raksasa yang biasanya memiliki bobot molekul tinggi, dibangun dari pengulangan unit-unit. Molekul sederhana yang membentuk unit-unit ulangan ini dinamakan monomer. Sedangkan reaksi pembentukan polimer dikenal dengan istilah polimerisasi.

Polimer digolongkan menjadi dua macam, yaitu polimer alam (seperti pati, selulosa, dan sutra) dan polimer sintetik (seperti polimer vinil). Plastik yang kita kenal sehari-hari sering dipertukarkan dengan polimer sintetik. Ini dikarenakan sifat plastik yang mudah dibentuk (bahasa latin; plasticus = mudah dibentuk) dikaitkan dengan polimer sintetik yang dapat dilelehkan dan diubah menjadi bermacam-macam bentuk. Padahal sebenarnya plastik mempunyai arti yang lebih sempit. Plastik termasuk bagian polimer termoplastik, yaitu polimer yang akan melunak apabila dipanaskan dan dapat dibentuk sesuai pola yang kita inginkan. Setelah dingin polimer ini akan mempertahankan bentuknya yang baru. Proses ini dapat diulang dan dapat diubah menjadi bentuk yang lain. Golongan polimer sintetik lain adalah polimer termoset (materi yang dapat dilebur pada tahap tertentu dalam pembuatannya tetapi menjadi keras selamanya, tidak melunak dan tidak dapat dicetak ulang). Contoh polimer ini adalah bakelit yang banyak dipakai untuk peralatan radio, toilet, dan lain-lain.

Gambar 1. Struktur bakelit

Perkembangan Polimer Sintetik

Penemuan dan pengembangan polimer sintetik didasari pada adanya beberapa keterbatasan yang ditemukan manusia pada pemanfaatan polimer alam. Sebagai contoh, polimer alam seperti karet alam memiliki beberapa keterbatasan seperti berbau, lunak dan lengket jika suhu udara terlalu panas, keras dan rapuh jika suhu udara terlalu dingin, berbau, dan sering melekat pada saat pengolahannya. Selain itu ketersediaan yang terbatas di alam menjadi faktor pembatas pemanfaatannya. Indonesia sendiri bersama Malaysia menjadi negara pemasok kebutuhan karet terbesar di dunia.

Karena beberapa keterbatasan tersebut, manusia mengganti penggunaan karet alam dengan polimer sintetik seperti poliisoprena (polimer dari isoprena; 2-metil-1,3-butadiena), suatu zat yang memiliki sifat seperti karet alam namun bahan ini tidak dipanen dari kebun karet. Selain itu masih ada contoh karet sintetik yang dewasa ini banyak dimanfaatkan seperti neoprena (polimer dari kloroprena) yang digunakan untuk insulator kawat dan kabel, butadiena stirena (kopolimer dari 1,3-butadiena (75%) dan sirena (25%)) yang banyak digunakan oleh industri ban kendaraan bermotor.

nCH2 = CHC6H5 + 3nCH2 = CH – CH = CH2

radikal bebas inisiator


Gambar 2. Reaksi pembentukkan SBR

Contoh lain dari polimer alam yang mulai diganti penggunaannya adalah serat untuk keperluan tekstil. Serat seperti kapas, wol, dan sutera meskipun sampai sekarang masih digunakan sebagai bahan baku dalam industri tekstil, tetapi karena keterbatasan ketersediaan dan memiliki kelemahan dalam hal ketahanan terhadap regangan dan kerutan serta serangan ngengat (sejenis serangga), mulai digantikan oleh polimer sintetik seperti poliakrilonitril (Orlon, Acrilan, Creslan), poliester (dacron), dan poliamida (nylon). Selain itu untuk lebih memuaskan selera, manusia juga telah mengembangkan polimer sintetik untuk industri tekstil yang terbuat dari bahan yang tahan api seperti tris [tris (2,3-dibromopropil)] fosfat.

Gambar 3. Struktur nilon

Polimer sintetik lain yang perkembangannya sangat pesat adalah plastik. Kemudahan dan keistimewaan plastik sedikit banyak telah dapat menggantikan bahan-bahan seperti logam dan kayu dalam membantu kehidupan manusia.

Sejak ditemukan oleh seorang peneliti dari Amerika Serikat pada tahun 1968 yang bernama John Wesley Hyatt, plastik menjadi primadona bagi dunia industri. Produksinya di seluruh negara lebih dari 100 juta ton per tahunnya.

Contoh plastik yang banyak digunakan dalam kehidupan kita adalah polietilena (bahan pembungkus, kantong plastik, mainan anak, botol), teflon (pengganti logam, pelapis alat-alat masak), polivinilklorida (untuk pipa, alat rumah tangga, cat, piringan hitam), polistirena (bahan insulator listrik, pembungkus makanan, styrofoam, mainan anak), dan lain-lain.

Gambar 3. Beberapa contoh struktur polimer plastik

Perkembangan yang sangat pesat dari industri polimer sintetik membuat kehidupan kita selalu dimanjakan oleh kepraktisan dan kenyamanan dari produk yang mereka hasilkan. Bahkan plastik dianggap sebagai salah satu ciri kemunculan zaman modern yang ditandai dengan kehidupan yang serba praktis dan nyaman. Namun, beberapa laporan ini menguak sisi lain dari kemudahan yang diberikan oleh bahan-bahan yang terbuat dari polimer sintetis. Kebanyakan plastik seperti PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan suatu bahan pelembut (plasticizers). Bahan pelembut ini kebanyakannya terdiri atas kumpulan ftalat (ester turunan dari asam ftalat). Beberapa contoh pelembut adalah epoxidized soybean oil (ESBO), di(2-ethylhexyl)adipate (DEHA), dan bifenil poliklorin (PCB) yang digunakan dalam industri pengepakan dan pemrosesan makanan, acetyl tributyl citrate (ATBC) dan di(-2ethylhexyl) phthalate (DEHP) yang digunakan dalam industri pengepakan film (Sheftel, 2000).

Namun, penggunaan bahan pelembut ini yang justru dapat menimbulkan masalah kesehatan. Sebagai contoh, penggunaan bahan pelembut seperti PCB sekarang sudah dilarang pemakaiannya karena dapat menimbulkan kematian jaringan dan kanker pada manusia (karsinogenik). Di Jepang, keracunan PCB menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai yusho. Tanda dan gejala dari keracunan ini berupa pigmentasi pada kulit dan benjolan-benjolan, gangguan pada perut, serta tangan dan kaki lemas. Sedangkan pada wanita hamil, mengakibatkan kematian bayi dalam kandungan serta bayi lahir cacat.

Contoh lain bahan pelembut yang dapat menimbulkan masalah adalah DEHA. Berdasarkan penelitian di Amerika Serikat, plastik PVC yang menggunakan bahan pelembut DEHA dapat mengkontaminasi makanan dengan mengeluarkan bahan pelembut ini ke dalam makanan. Data di AS pada tahun 1998 menunjukkan bahwa DEHA dengan konsentrasi tinggi (300 kali lebih tinggi dari batas maksimal DEHA yang ditetapkan oleh FDA/ badan pengawas obat makanan AS) terdapat pada keju yang dibungkus dengan plastik PVC (Awang MR, 1999).

DEHA mempunyai aktivitas mirip dengan hormon estrogen (hormon kewanitaan pada manusia). Berdasarkan hasil uji pada hewan, DEHA dapat merusakkan sistem peranakan dan menghasilkan janin yang cacat, selain mengakibatkan kanker hati (Awang MR, 1999). Meskipun dampak DEHA pada manusia belum diketahui secara pasti, hasil penelitian yang dilakukan pada hewan sudah sepantasnya membuat kita berhati-hati.

Berkaitan dengan adanya kontaminasi DEHA pada makanan, Badan Pengawas Obat dan Makanan Eropa telah membatasi ambang batas DEHA yang masih aman bila terkonsumsi, yaitu 18 bpj (bagian per sejuta). Lebih dari itu dianggap berbahaya untuk dikonsumsi.

Untuk menghindari bahaya yang mungkin terjadi jika setiap hari kita terkontaminasi oleh DEHA, maka sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan pelembut, seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).

Bahaya lain yang dapat mengancam kesehatan kita adalah jika kita membakar bahan yang terbuat dari plastik. Seperti kita ketahui, plastik memiliki tekstur yang kuat dan tidak mudah terdegradasi oleh mikroorganisme tanah. Oleh karena itu seringkali kita membakarnya untuk menghindari pencemaran terhadap tanah dan air di lingkungan kita (Plastik dari sektor pertanian saja, di dunia setiap tahun mencapai 100 juta ton. Jika sampah plastik ini dibentangkan, maka dapat membungkus bumi sampai sepuluh kali lipat). Namun pembakaran plastik ini justru dapat mendatangkan masalah tersendiri bagi kita. Plastik yang dibakar akan mengeluarkan asap toksik yang apabila dihirup dapat menyebabkan sperma menjadi tidak subur dan terjadi gangguan kesuburan. Pembakaran PVC akan mengeluarkan DEHA yang dapat mengganggu keseimbangan hormon estrogen manusia. Selain itu juga dapat mengakibatkan kerusakan kromosom dan menyebabkan bayi-bayi lahir dalam kondisi cacat.

Pekerja-pekerja wanita dalam industri getah, plastik dan tekstil seringkali mengalami kejadian bayi mati dalam kandungan dan ukuran bayi yang kecil. Kajian terhadap 2,096 orang ibu dan 3,170 orang bapak di Malaysia pada tahun 2002 menunjukkan bahwa 80% wanita menghadapi bahaya kematian anak dalam kandungan jika bekerja di industri getah dan plastik dan 90% wanita yang suaminya bekerja di industri pewarna tekstil, plastik dan formaldehida.

Satu lagi yang perlu diwaspadai dari penggunaan plastik dalam industri makanan adalah kontaminasi zat warna plastik dalam makanan. Sebagai contoh adalah penggunaan kantong plastik hitam (kresek) untuk membungkus makanan seperti gorengan dan lain-lain. Menurut Made Arcana, ahli kimia dari Institut Teknologi Bandung yang dikutip Gatra edisi Juli 2003, zat pewarna hitam ini kalau terkena panas (misalnya berasal dari gorengan), bisa terurai, terdegradasi menjadi bentuk radikal. Zat racun itu bisa bereaksi dengan cepat, seperti oksigen dan makanan. Kalaupun tak beracun, senyawa tadi bisa berubah jadi racun bila terkena panas. Bentuk radikal ini karena memiliki satu elektron tak berpasangan menjadi sangat reaktif dan tidak stabil sehingga dapat berbahaya bagi kesehatan terutama dapat menyebabkan sel tubuh berkembang tidak terkontrol seperti pada penyakit kanker. Namun, apakah munculnya kanker ini disebabkan plastik itu atau karena mengkonsumsi makanan tercemar kantong plastik beracun, harus dibuktikan. Sebab, banyak faktor yang menentukan terjadinya kanker, misalnya kekerapan orang mengonsumsi makanan yang tercemar, sistem kekebalan, faktor genetik, kualitas plastik, dan makanan. Bila terakumulasi, bisa menimbulkan kanker.

Styrofoam yang sering digunakan orang untuk membungkus makanan atau untuk kebutuhan lain juga dapat menimbulkan masalah. Menurut Prof Dr Hj Aisjah Girindra, ahli biokimia Departemen Biokimia FMIPA-IPB, hasil survei di AS pada tahun 1986 menunjukkan bahwa 100% jaringan lemak orang Amerika mengandung styrene yang berasal dari styrofoam. Penelitian dua tahun kemudian menyebutkan kandungan styrene sudah mencapai ambang batas yang bisa memunculkan gejala gangguan saraf.

Lebih mengkhawatirkan lagi bahwa pada penelitian di New Jersey ditemukan 75% ASI (air susu ibu) terkontaminasi styrene. Hal ini terjadi akibat si ibu menggunakan wadah styrofoam saat mengonsumsi makanan. Penelitian yang sama juga menyebutkan bahwa styrene bisa bermigrasi ke janin melalui plasenta pada ibu-ibu yang sedang mengandung. Terpapar dalam jangka panjang, tentu akan menyebabkan penumpukan styrene dalam tubuh. Akibatnya bisa muncul gejala saraf, seperti kelelahan, gelisah, sulit tidur, dan anemia.

Selain menyebabkan kanker, sistem reproduksi seseorang bisa terganggu. Berdasarkan hasil penelitian, styrofoam bisa menyebabkan kemandulan atau menurunkan kesuburan. Anak yang terbiasa mengonsumsi styrene juga bisa kehilangan kreativitas dan pasif.

Mainan anak yang terbuat dari plastik yang diberi zat tambahan ftalat agar mainan menjadi lentur juga dapat menimbulkan masalah. Hasil penelitian ilmiah yang dilakukan para pakar kesehatan di Uni Eropa menyebutkan bahwa bahan kimia ftalat banyak menyebabkan infeksi hati dan ginjal. Oleh karena itu Komisi Eropa melarang penggunaan ftalat untuk bahan pembuatan mainan anak.

Ancaman kesehatan yang terakhir (sebenarnya masih cukup banyak contoh lainnya) datang dari kegiatan yang sering tidak sadar kita lakukan (atau mungkin karena ketidaktahuan kita). Seperti yang lazim kita lakukan apabila kita hendak memakan suatu makanan yang panas (misalnya gorengan) atau mencegah tangan terkotori oleh minyak dari gorengan tersebut, maka kita melapisi makanan tersebut dengan kertas tisu. Padahal hal tersebut sebenarnya dapat mengancam kesehatan kita. Kenapa bisa begitu?

Ternyata, zat kimia yang terkandung dalam kertas tisu yang kita gunakan dapat bermigrasi ke makanan yang kita lapisi. Zat ini biasanya sering disebut pemutih klor yang memang ditambahkan dalam pembuatan kertas tisu agar terlihat lebih putih bersih. Zat ini bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Oleh karena itu jangan menggunakan bahan ini untuk melapisi makanan yang panas atau berlemak.

Adopted by : @_pararaja from www.chem-is-try.org

 

 

 

 

CARA SUKSES MEMULAI BISNIS

Selamat!! Anda sudah berhasil meraih sukses pertama.

 

Dengan membaca artikel ini berarti anda sukses melangkah dengan bertindak demi peningkatan kehidupan finansial anda. Inilah cara sukses pertama memulai bisnis, Take Action!! Anda sudah memulai bisnis anda dengan mengumpulkan data dan informasi seputar memulai bisnis dan strateginya.

 

Next, kerjakan apa yang anda sukai. Anda akan mencurahkan banyak waktu dan energi untuk memulai sebuah bisnis dan membangunnya menjadi usaha yang berhasil. Jadi sangatlah penting jika anda sangat menikmati secara mendalam apa yang anda kerjakan.

 

Mulailah bisnis anda ketika anda masih bekerja sebagai karyawan. Menjadi karyawan ketika memulai bisnis berarti ada uang di saku ketika anda memasuki proses memulai bisnis. Dan, ini yang paling penting, anda bisa lebih berani mengambil langkah-langkah bisnis yang diperlukan.

 

Kerjakan bisnis anda dengan dukungan keluarga atau teman. Seorang anggota keluarga atau teman yang dapat memberikan ide atau mendengar secara simpatik sangat tidak ternilai harganya.

 

Yang tidak kalah pentingnya adalah perencanaan bisnis. Alasan penting membuat rencana bisnis adalah langkah ini dapat membantu anda tetap fokus pada target bisnis dan menambah keyakinan anda berbisnis.

 

Terakhir, Tetap Semangat!! Jaga semangat berbisnis anda setiap detik, menit dan jam di perjuangan kebebasan finansial anda dan keluarga tercinta. Ingat, anda sudah sukses dengan berani memulai bisnis, kemajuan bisnis anda tinggal perkara waktu saja.

 

Adopted from @_pararaja www.dexton.adexindo.com

Bisnis Berprospek Tinggi 10 Tahun Kedepan

Belum lama INC -media bisnis terkemuka di Amerika, merilis informasi penting bagi para pebisnis. Mereka memproyeksikan bisnis-bisnis yang prospeknya paling menjanjikan hingga lebih dari 10 tahun mendatang.

 

Menempati urutan teratas adalah bisnis yang berbasis internet dengan segala kelebihannya. Otomatisasi bisnis, jangkauan luas, dan operasional yang minim membuat bisnis internet melesat jauh meninggalkan bisnis konvensional.

 

Bayangkan saja, satu perusahaan dengan ratusan karyawan bisa dengan mudah tergantikan oleh jaringan komputer yang siap melayani pelanggan dari segala penjuru dunia 24 jam setiap hari!

 

Tahapan-tahapan marketing, mulai dari promosi hingga pemesanan, semuanya dapat dilakukan melalui internet dengan cepat. Otomatisasi bisnis seperti ini sangatlah mutlak diperlukan di jaman yang serba instan ini.

 

Termasuk di dalam daftar bisnis berprospek tinggi ini adalah sistem komputer dan jasa yang berhubungan dengannya, jasa software, jasa ketenagakerjaan, jasa konsultasi manajemen, ilmu pengetahuan dan teknis, perawatan kesehatan, jasa penasehat keuangan pribadi, jasa perawatan anak, jasa seni, hiburan dan rekreasi, serta industri film.

 

 

Adopted from @_pararaja www.dexton.adexindo.com with reference : majalah wirausaha dan keuangan