Peningkatan Rendemen dan Efisiensi Proses Penyulingan Minyak Nilam Melalui Modifikasi Alat dan Penggunaan Jenis Bahan Bakar

Anshar Patria, Taufiq, Heru Prono Widayat, dan Zulfan

Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Tujuan penelitian ini ialah (1) menentukan tipe alat penyulingan nilam dan penggunaan jenis bahan bakar yang lebih tepat dan lebih efisien terhadap rendemen yang lebih tinggi, serta proses penyulingan lebih singkat, (2) menentukan kondisi penyulingan nilam (tekanan, suhu) yang lebih tepat dan efisien, serta proses penyulingan nilam lebih singkat tanpa menurunkan mutu minyak nilam yang dihasilkan.

Hasil penelitian tahap pertama ialah terpilihnya desain peralatan penyulingan minyak nilam yang meningkatkan rendemen, efisiensi proses, dan bahan bakar tanpa menurunkan mutu minyak yang dihasilkan. Kombinasi perlakuan yang memberikan rendemen tertinggi adalah tipe uap, bahan bakar briket batu bara dan lama penyulingan 3 jam, yaitu 3.59, sedangkan terendah adalah sistem tradisional dengan bahan bakar briket kayu dan lama penyulingan 4 jam, yaitu 1.42. Hasil analisis mutu percobaan 1 menunjukkan bahwa tipe alat, bahan bakar memberikan mutu yang berbeda sangat nyata namun semuanya masih memenuhi kriteria Standar Nasional Indonesia (SNI).

Hasil penelitian tahap kedua menunjukkan bahwa rendemen dipengaruhi oleh perlakuan tekanan, lama penyulingan dan interaksinya. Penyulingan dengan perlakuan tekanan 3 atm, lama penyulingan 3 jam dan suhu 135 oC menunjukkan hasil yang tertinggi (3.93) sedangkan yang terendah pada 5 atm, selama 3 jam dan suhu 150 oC (3.10). Dari uji beda nyata jujur ternyata diperoleh hasil bahwa P1(1 atm, 100 oC), P2 (2 atm, 120 oC) dan P3 (3 atm, 135 oC) berbeda sangat nyata dengan P4 (4 atm, 145 oC) dan P5 (5 atm, 150 oC) sedangkan P2 dan P1 berbeda nyata. Hasil analisis mutu berdasarkan perlakuan yang diterapkan menunjukkan bahwa perlakuan tekanan yang lebih tinggi memberikan mutu yang berbeda sangat nyata terhadap tekanan yang lebih rendah, namun semuanya masih memenuhi kriteria SNI. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan yang terbaik ditinjau dari tingginya rendemen dan mutunya ialah P3L3 (tekanan 3 atm, lama penyulingan 3 jam dan suhu 135 oC).

Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mengkaji lebih dalam berbagai proses penyulingan minyak atsiri maupun proses yang membutuhkan pemanasan uap dengan tekanan dan suhu yang lebih tingggi.

Adopted by @_pararaja from Hibah Bersaing

15 respons untuk ‘Peningkatan Rendemen dan Efisiensi Proses Penyulingan Minyak Nilam Melalui Modifikasi Alat dan Penggunaan Jenis Bahan Bakar

  1. selamat ya, tuk rekan2 peneliti muda SMK 3 Madiun, saya sangat tertarik dg hasil pelitian rekan2 tentang minyak atsiri (nilam), mungkin abstraksinya (artikel) terlalu pendek shg saya kurang bisa memahami hasil penelitian rekan2, bisakah saya mendapatkan hasil karya ilmiah rekan2, so setidaknya kita bisa berdiskusi tentang minyak nilam, OKE !!! sekali lagi selamat berkarya N terus meneliti!!!!!

  2. Terima kasih.

    Nanti kami akan diskusikan dengan pihak sekokah.

    Sebenarnya minyak nilam sudah menjadai bahan proyeksi kami sejak 2003. Disekolah kami ada UNIT JASA Sekolah yang memproduksi bahan- bahan consumable yang dibutuhkan oleh masyrakat.

    Kami mempunyai instalasi penyulingannya. Bahkan di tahun 2003-2004 kami membuka jurusan khusus dengan program study ‘KIMIA ATSIRI”

    Nanti akan kami discuss dengan skolah dan guru2 kami.

    note : riset tsb dilakukan oleh nama yang tertera diatas tulisan. (Dari Sdr./SdrI. kami di Unsyiah, NAD).

    Regard.

  3. hm.., sy tertarik untuk melihat model alat penyulingan nya…
    ada kontak person yg bisa di hub i?
    mksih

  4. BRAVO…untuk SMK3, Madiun.
    Sepatutnya sekolah ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah/depertemen P&K untuk memberikan dana khusus pada pendidikan dan riset yang telah dibuat dan juga riset2 yang lain yang sedang atau akan dilakukan dan juga tak terlepas para pengusaha2 yang menikmati keuntungan dari usaha budidaya nilam ini memberikan bantuannya sebagai donasi pembelian alat laboratarium yang nantinya juga berguna bagi para petani nilam dan juga yang terkait dalam usaha tsb.
    Salam, Bernond sihotang> best_sihotang@yahoo.com

  5. assalamaulaikum,
    saya asrul mahasiswa dari sidoarjo sedang belajar berbagai hal mengenai mnyak atsiridan juga sedang riset membuat sistem otomatisnya. Kalo bisa apa boleh saya minta gambar secara umum desainnya.
    Terima kasih dan semoga sukses.
    Mari kita tingkatkan pertanian minyak nilam di indonesia.

  6. Terima kasih buat penelitiannya ttg minyak atsiri.
    Maju terus dalam menciptakan kreasi2 di bidang minyak atsiri yang tentu saja aplikatif.

    Saya seorang praktisi minyak atsiri, mungkin ada bbrp pertanyaan yg bisa dijadikan referensi ke penelitian2 berikutnya:
    1. Saya sepakat dengan komentar no. 1 (Sdr. Kusnadi)
    2. Apakah nilam yg disuling kebanyakan daun atau campuran daun dan batang (bobot lebih banyak batangnya).
    3. Tekanannya cukup tinggi juga ya, sampai 3 bar. Padahal dengan tekanan 1.5 bar saja sudah menurunkan kadar PA (Patchouly alcohol) sebagai komponen penentu kualitas minyak nilam. Makin tinggi tekanan, makin besar suhunya. Jika suhu makin tinggi maka kemungkinan terjadi dekomposisi komponen2 dlm minyak nilam semakin besar. Terutama diakibatkan oleh reaksi2 oksidasi, hidolisis, resinifikasi, polimerisasi, dan karamelisasi yang bisa mengubah struktur komponen dalam minyak nilam. Pada SNI memang tidak disebutkan secara tegas kadar PA minimal minyak nilam. Tapi dalam dunia perdagangan minyak nilam, faktor penentu adalah kadar PA. Sementara yg tertera dalam SNI seperti warna, indeks bias, specific gravity, bil. asam, kelarutan dalam alkohol, bil ester baru dilihat selanjutnya.
    4. Penggunaan tekanan tinggi pada skala laboratorium mungkin mudah dilakukan karena ketel sulingnya kecil, tapi jika pada skala komersial (besar) tentu harus dihitung benar2 agar tidak bahaya (baca= meledak).

    Selamat berkarya lebih lanjut.

  7. penelitian hendaknya disusun lengkap, hingga proses berakhir, sebagai contoh penyulingan atsiri nilam, betulkah pada P3L3 pada 3 jam sudah pada batas minimum kandungan atsiri yang sudah tidak bisa lagi diuapkan, demikian pada PxLx
    yg lain

  8. sy tertarik dgn minyak atsiri, akan tetapi alat suling yg baik yg memenuhi spesifikasi belum sy temukan,mhn dikirim spek alat dan analisa usahanya.kami di aceh penghasil nilam terbaik di dunia,klau bisa cara tes n menyimpam ( stok ) dan mempakingnya, terima kasi

  9. oh ya, kalau memang bisa demikian kinerjanya apa bisa saya pesan yang kapasitas satu ton dan berapa harganya

Tinggalkan komentar